1. Konsep Hati Menurut Islam
Sesungguhnya
Allah telah menciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk.
لَقَدْ
خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ [التين/4]
“Sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”.
Namun perlu
kita ketahui bahwa kerupawanan seseorang akan membawa kepada kehinaan bila
tidak disertai oleh keindahan hati yang dihiasi oleh iman dan amal sholeh.
Sebagaimana
lanjutan dari firman Allah di atas:
ثُمَّ
رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ (5) إِلَّا الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ [التين/5، 6]
“Kemudian
Kami kembalikan dia ke tempat yang sehina-hinanya (neraka), kecuali orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada
putus-putusnya”.
Dari sini
dapat kita pahami bahwa pokok kemulian bukanlah pada rupa, serta tidak pula
pada harta dan jabatan. Akan tetapi Allah memandang kepada hati dan amalan
seseorang.
Sebagaimana
dinyatakan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam
sabdanya:
«إِنَّ اللّه تَعَالَى لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ
وَأَمْوَالِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ» رواه
مسلم.
“Sesungguhnya
Allah tidak memandang kepada rupa dan harta kalian, dan akan tetapi Ia
memandang kepada hati dan amalan kalian”.
Namun
penentu baik dan buruknya amalan seseorang amat bergantung kepada hati. Maka
hati adalah bagaikan generator bagi seluruh anggota badan. Kedudukan hati di
antara anggota badan bagaikan raja di tengah kerajaan. Semua gerak-gerik anggota
badan akan bergantung kepada hati sebagaimana gerak-gerik anggota pasukan
bergantung kepada raja. Bila raja bersifat baik maka prajuritnya pun akan baik
pula, sebaliknya bila raja memiliki prilaku buruk maka bala tentaranya pun akan
berprilaku buruk pula.
Oleh sebab
itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menggambarkan kepada
kita tentang hal tersebut dalam sabdanya:
«أَلا وَإِنَّ فِي الجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ
الجَسدُ كُلُّهُ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الجَسَدُ كُلُّهُ، أَلَا وَهِيَ
الْقَلْبُ» رواه البخاري ومسلم.
“Ketahuilah!
Sesungguhnya dalam tubuh ini ada segumpal daging, apabila ia baik maka baiklah
seluruh tubuh. Dan apabila ia rusak. Maka rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah!
ia adalah hati”.
Hati adalah
ciptaan Allah yang luar biasa, dimana hati menyimpan berjuta-juta rahasia yang
tidak mungkin untuk diketahui manusia kecuali segelitir saja dari
rahasia-rahasia tersebut. Inimenunjukkan betapa luasnya ilmu dan kekuasaan
Allah. Maka oleh sebab itu menyuruh kita agar merenungkan tanda-tanda kebesaran
Allah pada diri kita.
Sebagaimana
Allah perintahkan dalam Al Qur’an:
وَفِي
الْأَرْضِ آَيَاتٌ لِلْمُوقِنِينَ (20) وَفِي أَنْفُسِكُمْ أَفَلَا تُبْصِرُونَ
[الذاريات/20، 21]
“Dan di bumi
itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin. dan
(juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?”
Semoga
melalui apa yang kita bahas pada kesempatan kali ini dapat sebagai mediator
untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah. Disaat kita mencoba
mengenal sekelumit dari keluarbiasaan kekuasaan Allah dalam diri kita.
2. Makna Dan Pengertian Hati
Kata-kata
hati dalam bahasa arab dinamai dengan beberapa nama, diantaranya: Al Qalbu,
Al Fuadu, dan Ash Shadru.
Dinamakan
dengan Al Qalbu dengan dua sebab;
Pertama:
karena ia menunjukkan pusat (jantung) sesuatu, sebagaimana kota makkah disebut
Qalbul Ardhi (pusat bumi) karena letaknya di tengah-tengah bumi. Sebagaimana
hati dalam tubuh manusia adalah pusat kembali segala aktifitas tubuh.
Kedua:
karena sifatnya berbolak-balik.
Sebagaimana
disebutkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya:
«لَقَلْبُ ابْنِ آدَمَ أَشَدُّ انْقِلَابًا مِنَ القِدْرِ إِذَا
اجْتَمَعَتْ غَلْياً» رواه أحمد (6/4)، وصححه الألباني فِي “الصحيحة” (1772).
“Sungguh
hati anak Adam lebih cepat berbolak-balik dari periuk yang sedang sangat
mendidih”.
Dan
dinamakan Al Fuadu, karena bermacam-macamnya pikiran, keyakinan dan perasaan
yang tersimpam dalamnya.
Sebagaimana
Allah sebutkan dalam Al Qur’an:
إِنَّ
السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
[الإسراء/36]
“Sesungguhnya
pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan
jawabnya“.
Maka hati
akan ditanya tentang apa yang ia pikirkan dan apa yang diyakininya.
Dan dinamakan
Ash Shadru (dada).
Sebagaimana
Allah sebutkan dalam firma-Nya:
{يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ}
[غافر/19]
“Dia
mengetahui mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati”.
Karena
tempat hati terletak dalam dada, sebagaimana firman Allah:
فَإِنَّهَا
لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَكِنْ تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ
[الحج/46]
“Sesungguhnya
bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada”.
- Pebedaan antara hati dan otak.
Otak dalam
bahasa arab disebut dengan Ad Dimaahg dan Al Mukh.
Menurut
sebagian ahli kesehatan bahwa akal tempatnya di otak, akan tetapi menurut para
ulama Islam akal tempatnya di hati. Dianatara para ulama tersebut seperti Al
Qurtubi[1], Al baghawi dalam kitab tafsirnya[2], Ibnu Taimiyah dalam kitab majmu’
fatawa[3] dan Ibnu Katsir dalam tafsirnya.
Mereka para
ulama tersebut berpegang kepada firman Allah:
{أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِى الارْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ
بِهَآ} (الحج : 46)
“Maka apakah
mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu
mereka dapat memikirkan”.
Dan firman
Allah:
{لَهُمْ قُلُوبٌ لا يَفْقَهُونَ بِهَا} (الأعراف : 179)
“Mereka
mempunyai hati, tetapi tidak mereka pergunakan untuk memikirkan (ayat-ayat
Allah)“.
Syeikh Islam
ibnu Taimiyah dan murid beliau Ibnul Qoyyim menjelaskan hubungan antara dua
unsur yang terpenting diatas, yaitu hubungan anatara hati dan otak.
Berkata
syeikh Islam Ibnu Taimiyah: Sumber pikiran dan pandangan berasal dari otak
sedangkan sumber emosional (Irodah) adalah berasal dari hati.
Berkata Imam
Ibnul Qayyim dalam kitabnya “At Tibyaan fi Aqsaamil Qur’an“: Mani bila
telah berumur enam hari apabila ia membeku timbul di tengah-tengahnya suatu
titik maka itulah tempat jantung. Kemudian muncul satu titik pula
diatasnya maka itu adalah otak. Lalu muncul pula satu titik di arah kanannya
maka itulah hati (al kabid). Kemudian titik tersebut semakin
berkembang”.
- Perbedaan antara hati dan jantung.
Sering dalam
bahasa sehari-hari kita memahami bahwa hati adalah bagian tubuh yang disebut
dalam bahasa arabnya Al Kibdah. Pada hal dalam Al Qur’an dan sunnah
serta penjelasan para ulama yang disebut hati adalah yang disebut jantung dalam
bahasa kita sehari-hari. Maka oleh sebab itu penyakit serangan jantung dalam
bahasa Arab disebut saktatul Qalb.
Pengertian
hati menurut kedokteran
fungsi hati menurut islam
di dalam tubuh kita,menurut keterangan ilmu medis,allah membuat satu pabrik ajaib yang namanya hati.hati bisa disebut organ terbesar dalam tubuh manuia dengan berat sekitar 1,5 kg.fungsinya sangat banyak,bahkan mencapai lebih 500 fungsi,bertalian erat dengan organ fungsi organ tubuh lainya.dengan fungsi yang banyak dan rumit,hati ibarat pabrik kimia serbaguna dan paling canggih,yang diciptakan oleh allah,dengan jumlah 300 miliyar sel yang tidak bisa ditiru oleh teknologi manusia se-canggih apapun.
salah satu fungsi hati adalah menyaring dan mengolah darah.dalam keadaan normal,organ hati dilintasin sedikitnya 1400 cc darah setiap menitnya,atau hampir seperempat darah yang ada dalam tubuh melintasin setiap menit.ini adalah cara tubuh membersikan darah.hati menyaring darah yng melewatinya,lalu membersihkannya dari unsur-unsur yang mengotori darah.jika hati menyaring 1,4 liter darah setiap menitnya,berati dalam 1 tahun hati telah menyaring lebih dari 525.000 liter darah.
dan allahlah yang menjaga kehidupan seseorang dengan menciptakan hati dan menjaganya terus bekerja.allah terus menjaga kita siang malam,hanya saja kita yang lalai dan sama sekali tidak menyadarinya.
Fungsi Hati Pada Tubuh Manusia
Fungsi Hati Dalam Tubuh Manusia. Hati adalah organ tunggal dalam tubuh yang
paling besar dan kompleks. Dengan bobot sekitar 2 kg, hati mempunyai tugas
penting yang rumit demi kelangsungan seluruh fungsi kesehatan tubuh. Fungsi ini
dikelompokkan menjadi 3 kategori
1. Regulasi
Hati berfungsi mengatur komposisi darah terutama jumlah gula, protein dan
lemak yang masuk dalam peredaran darah. Hati juga menyingkirkan bilirubin dari darah untuk kemudian dikeluarkan melalui feses.
2. Metabolisme
Hampir semua zat makanan yang diserap melalui usus diproses dalam hati.
Selain itu, untuk mengubah zat makanan menjadi bentuk yang dapat digunakan
tubuh, hati juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan zat gizi lain,
seperti vitamin A. Di dalam hati juga
dihasilkan kolesterol, zat pembeku darah, serta protein khusus dan empedu.
3. Detoksifikasi
Organ hatilah yang mendetoksifikasi darah. Hati memisahkan obat-obatan dan
bahan kimia atau metabolit yang berpotensi merusak dari aliran darah, lalu
mengubahnya, sehingga dapat dikeluarkan ke empedu dan akhirnya lewat feses.
Demikian artikel mengenai “Fungsi Hati Dalam Tubuh Manusia”, yang
diambil dari berbagai sumber sedangkan untuk wanita, hati sebagai alat utama
untuk menentukan hal tertentu yang bersifat pribadi. Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar